Kegiatan Pra-Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) Kegiatan Usaha Hulu Migas 2023 di Area Kalimantan Sulawesi yang digelar di Hotel Novotel Balikpapan, hari ini menjadi semangat tersendiri bagi PT Migas Mandiri Pratama Kalimantan Timur (MMPKT). Pasalnya dalam acara bergengsi tersebut MMPKT berkesempatan untuk mempresentasikan serta memamerkan sejumlah prestasi kerja yang telah dilakukan selama ini.
“Sebagai BUMD milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim), kami sangat bersyukur bahwa PT MMPKT dapat berpartisipasi memeriahkan acara ini. Apalagi selama ini PT MMPKT kini dikenal sukses dalam pengelolaan PI 10 % di wilayah kerja (WK) Kaltim khususnya Mahakam.” ujar Direktur Utama MMPKT, Edy Kurniawan.
Lebih jauh Edy menjelaskan, PT MMPKT bersama dengan anak – anak perusahaan telah membuktikan bahwa BUMD Kaltim memiliki daya saing dalam mewujudkan BUMD Migas yang handal di Indonesia. Dalam optimalisasi potensi energi daerah dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi nasional. Dalam arti Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kaltim ini kian semakin siap dalam pengelolaan PI 10 persen berikutnya.
“MMPKT juga kini telah dinilai lebih profesional dalam mengelola usaha Hulu melalui PI 10%, Usaha Hilir, dan Jasa Penunjang Migas secara transparan dan akuntabel guna memberikan kontribusi bagi PAD Kaltim. Dengan berupaya memperkuat daya dukung BUMD melalui kerjasama dengan berbagai Pihak, dan pembuktian ini telah diperlihatkan dengan anak perusahaan MMPKT East Kalimantan&Ataka serta MMP Sanga-sanga, yang kini sudah dalam proses verifikasi maupun validasi data oleh Pertamina Hulu Indonesia dan KKKS untuk menerima peralihan PI 10% selanjutnya,” ucapnya.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama 2 hari tersebut dibigkai dengan sejumlah kegiatan lainnya salah satunya yakni pameran atau expo. Dalam expo tersebut pihak MMPKT juga ikut memamerkan pemanfaatan teknologi gas lift pack off (GLPO) bagi para peserta Forum Kapnas wilayah yang terdiri dari berbagai instansi seperti SKK Migas (baik pusat maupun perwakilan Kalsul), Dirjen Migas Kementerian ESDM, maupun Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Kalsul.
“PT MMPKT sangat mendukung system pengelolaan reaktivasi Idle Well dengan sistem pemanfaatan teknologi gas lift pack off (GLPO) tehnologi ini merupakan tehnologi yang dapat digunakan dalam peningkatan produksi dan optimalisasi sejumlah sumur minyak. Jika system ini diterapkan saya pikir dapat memenuhi program produksi 1 juta barel per hari yang kini dicanangkan oleh pemerintah,” jelas Edy.
Disisi lain kehadiran MMPKT sendiri tentunya kata dia, secara tidak langsung ikut meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM yang profesional dalam memperkuat fundamental keuangan korporasi dengan menjunjung tinggi prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance). “Dari kegiatan ini kita berharap kepada semua pihak baik itu, Pertamina Hulu Indonesia (PHI), SKK Migas, Kementerian ESDM, maupun KKKS, untuk tetap memberikan ruang kepada MMPKT untuk pengelolaan PI 10% berikutnya,” tungkas Edy.
Senada dengan Edy, Komisaris Utama PT MMPKT Ir. H. Ujang Rahmad, M.Si mengatakan jika di Forkapnas ini menjadi peluang bisnis yang sangat bagus bagi PT MMPKT dalam segala rencana dan usaha yang akan di kembangkan kedepan.
“Ini merupakan salah satu wadah promosi yang sangat baik dalam memeperkenalkan PT MMPKT sekaligus menjadi modal dasar dalam memerlihatkan kemampuan dan eksistensi PT MMPKT kepada pemangku kebijakan baik itu SKK Migas, KKKS, maupun kementerian,” ujar Ujang.
Dikatakan Ujang, dalam kesempatan tersebut dirinya mengaku telah membuka jalur komunikasi yang baik dengan pihak SKK Migas terkait peran MMPKT kedepan.
“Segala rencana kerja baik yang kini dikembangkan maupun yang akan dilaksanakan oleh PT MMPKT sudah saya sampaikan kepada para punggawa SKK Migas, hasilnya mereka sangat terbuka dalam arti kata pihak SKK migas memberi lampu hijau atas segala perihal tersebut, ini yang saya katakan merupakan hal yang sangat bagus bagi masa depan MMPKT nantinya,” tutur Ujang.