SAMARINDA- Sekretaris Komisi II DPRD Kaltim Bagus Susetyo meminta, Perusahan Daerah (Perusda) turut terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Menurutnya, Perusda harus menyiapkan program kerja agar tak semua kegiatan dikerjakan perusahaan dari luar Kaltim.
“Itu ada KKT (Kaltim Kariangau Terminal) yang dekat dengan IKN. Pelabuhannya ya dibaiki (diperbaiki) lagi, atau akses apa disitu. Prosesnya IKN ‘kan 5-10 tahun, kota penyangga harus bergerak,” terangnya, di ruang Fraksi Gerindra, Senin (10/1/2022).
Menurut Bagus, tiap direksi Perusda harus mengambil peran dengan membuat penawaran dan mencari peluang. Kaltim dikatakannya sudah memiliki perusda dihampir semua bidang mulai dari konstruksi, pertambangan, minyak dan gas, kelistrikan serta lain sebagainya. Sehingga dia menyayangkan bila perusda tak berperan aktif.
“Ini ‘kan terkait tidak mau, tidak mampu atau tidak mau tau. Tiap direksi perusda harus jemput bola, harus ambil peran. Harus ada perencanaan jangka pendek hingga panjang,” tegasnya.
Selain itu, Bagus juga meminta perusda tidak terus bergantung pada APBD Kaltim dalam hal permodalan. Menurutnya, perusda harus jeli melihat peluang dengan menggandeng swasta dalam rencana bisnisnya.
“Dia (perusda) punya previlege (hak istimewa) karena didukung Pemprov Kaltim Sehingga harus menggandeng yang punya kemampuan baik keuangan, jaringan dan sebagainya. Dan itu ada payung hukumnya,” jelasnya.
Sementara Edy Kurniawan Dirut PT Migas Mandiri Pratama (MMP), salah satu Perusda Kaltim, menjelaskan, pihaknya telah menyususn Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang memuat rencana bisnis MMP selama 2022.
Didalamnya telah tertuang program kerja, mulai dari hulu hingga hilir terkait minyak dan gas. Termasuk rencana untuk pengelolan migas di IKN kelak. Edy mengatakan, MMP telah menyususun rencana bisnis jaringan gas di IKN. Selain itu MMP juga tertarik dengan bisnis SPBU dan energi terbarukan.
“Hilir kita ambil jaringan gas. Energi yang masuk di IKN itu tidak lagi berupa tabung gas, tapi jargas. Selain itu ada SPBU disana. Termasuk energi terbarukan misalnya biosolar, sell hidrogen dan sebagainya itu yang mau kita garap,” terangnya di kantor PT MMP (10/1/2022).
Untuk mewujudkan semua rencana itu, mantan anggota DPRD Kaltim ini menambahkan pihaknya terus melakukan penjajakan dengan beberapa pihak swasta.
“Ada kami penjajakan, kita sudah MoU dengan beberapa perusahaan. Sudah ada beberapa nama, salah satunya dengan Migas Hulu Jabar. Itu perlu dukungan kebijakan dari pemerintah, karena untuk investasi di migas tidak main-main,” pungkasnya.(eky)
Source : Mediakaltim.com
